.jpg)
Dream, pray, action. Semuanya ya harus ada unsur ini. Keren kan, kalo liat pemain bola dunia, menjadi inspirasi dunia, dari sisi the beauty of Islamnya, akhlaknya, qur'annya...
Bagaimana frank riberi, ozil, anelka, yang sekedar berdoa menengadahkan tangan ke langit saja, sedah menjadi dakwah. Indah banget baca kisah Zidan, kapten elegant Perancis, yang saya gak bisa lupakan aksinya saat piala dunia, pergi haji. Anelka memilih Uni Emirat Arab, sebagai tempat berkarirnya, sebab sederhana. Pengen anak-anaknya menjadi muslim. Subhaanallaah...
Di Dream, udah. Di pray, saya ajak anak santri-santri berdoa begitu. And actionnya juga kudu ada. Beberapa langkah sudah dirintis. Jauh panggang dari api. Tapi kalo dream, pray, dan actionnya ada, Kun Fayakuun. Pemain Korea aja bisa, masa iya sih anak-anak kita enggak? Siapa hayo pemain Korea yang menjadi pahlawan di dunia sepakbola Inggris? Klubnya apa?
"Malam, dini hari, jelang laga piala dunia 2030 sekian, yang bertempat di Inggris, sekelompok pemain bola
memasuki lapangan. Belasan ribu fansnya sudah ada di sana. Lampu tidak terang seperti biasa. Temaram.
Tapi sinar rembulan begitu kuat. Ada yg aneh. Apa yg aneh? Sebab mereka gak duduk di kursi, tapi sudah
duduk berbaris, bershaf-shaf. Rupanya mereka sdh dalam keadaan berwudhu, dan standby untu shalat malam! Siapa imamnya? Imamnya jagoan mereka. Striker top dunia!"
sumber twitter @Yusuf_Mansur
.jpg)
