Just another free Blogger theme

About

Pages

Winwt solution. Diberdayakan oleh Blogger.

donatur

Followers

Cerita Miko

SPONSOR

Cerita Miko

Rabu, 30 Januari 2013



DOA NABI YUNUS A.S UNTUK KELUAR DARI KEGELAPAN DAN KESULITAN DAHSYAT - Saat berada dalam kesulitan yang sangat dan berada dalam tiga kegelapan (gelapnya dalam perut ikan, di dasar lautan, dan di tengah gelapnya malam), Nabi Yunus bertasbih dan berdoa kepada Allah dengan doa di atas sehingga Allah menyelamatkannya dan mengembalikannya kepada kaumnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ

"Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiya': 87-88).

Selasa, 29 Januari 2013

MENCARI PERTOLONGAN ALLAH SWT - Bisnis yang dulu berjaya tiba-tiba merugi, hutang menumpuk dimana-mana dan sebagainya.Padahal kita merasa sudah berupaya semaksimal mungkin mengatasinya, namun tetap saja belum membuahkan hasil. Hal utama yang perlu dan patut kita renungkan adalah dengan introspeksi yaitu dengan sebuah pertanyaan sejauh mana usaha kita tersebut?

Usaha manusia mencakup dua dimensi, yaitu lahiriah dan batiniah. Biasanya usaha batiniah yang sering kita lupakan. Ujung-ujungnya ketika kita menghadapi kendala dalam usaha, kita langsung memvonis bahwa Tuhan tidak adil. Padahal, Dia selalu menolong hamba-Nya, namun kita sendiri yang tidak mau meminta pertolongan-Nya.
STANDARISASI MEMBACA AL-QURAN - Bagaimana membaca Al Quran seorang langung berubah menjadi baik, berkah, selamat, dan dirahmati Allah serta mendapat pertolongan-Nya ?. Ini ada ilmunya, tergantung penghayatan dan keimanan Al Quran itu sebagai apa diturunkan untuk kita manusia, Sudah selayaknya kita membaca al-Qur'an mengetahui bahwa dirinya adalah yang sedang menjadi obyek sasaran dari pembicaraan al-Qur'an itu, dan dirinyalah yang mendapat ancaman. Dan kisah-kisah yang ada bukan sekedar membawakan cerita belaka, namun ia memberikan pelajaran. Maka ketika itu dia membaca al-Qur'an seperti membaca nya seorang budak, dan dirinya sedang menjadi sasaran dari tulisan tuannya. Maka hendaklah dia merenungkan al-Kitab dan mengamal kan apa yang menjadi tuntutannya. (MukhtasharMinhaj al-Qasidin, halaman 68)

( HIKMAH ) INILAH PENGUAT SEMANGAT IBADAH - Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda: Didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya di dunia dari kalangan penghuni neraka pada hari kiamat, kemudian dia dicelupkan ke dalam neraka sekali celupan. Kemudian dia ditanya: Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah pernah terlintas pada dirimu kenikmatan? Maka dia menjawab: Tidak, demi Allah, wahai Rabbku. Didatangkan pula orang yang paling susah hidupnya di dunia namun dia dari kalangan penghuni surga, kemudian dicelupkan ke dalam surga sekali celupan. Kemudian dia ditanya: Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah pernah terlintas pada dirimu kesempitan hidup? Maka dia menjawab: Tidak, demi Allah, wahai Rabbku. Tidak pernah terlintas padaku kesempitan dan aku tidak pernah melihat kesusahan (HR. Muslim)
( HIKMAH ) ISLAM KEKUATAN UNTUK TEGAR DI DALAM KEHIDUPAN - Kehidupan manusia di dunia ini tidak akan terlepas dari ujian, karena ujian adalah sunnah Allah, sebagaimana yang ditegaskan dalam firman-Nya: "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman," sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut: 2--3).

Bagaimanapun kufurnya manusia kepada Allah Sang Penciptanya, hal itu tidaklah akan mengurangi kekuasaan Allah dan kerajaannya. Bukankah orang yang kufur tidak bisa keluar dari alam Allah ini?

Bukankah dia tidak bisa keluar dari sunnatullah di alam ini? Bahkan walau manusia hanya bergantung pada dirinya sendiri, itu tidak membuat mereka keluar dari kekuasaan dan kerajaan Allah.