Just another free Blogger theme

About

Pages

Winwt solution. Diberdayakan oleh Blogger.

donatur

Followers

Cerita Miko

SPONSOR

Cerita Miko

Kamis, 24 Juli 2014

Mencari kekayaan itu mudah, menjadi kaya itu mudah. Kok bisa…??? Iya pasti mudah kalau kita “Meraih Kekayaan Dengan Mendekati ALLAH”

“Kesenangan dunia yang tidak membawa kita kepada kesenangan akherat adalah sia-sia”
 

Pertanyaannya Kenapa tidak semua orang bisa kaya dan mudah mencari rezeki Allah…?. Mungkin caranya yang salah atau mungkin orang tersebut tidak tahu caranya. Padahal Allah bilang sama kita, “bahwa hanya Dia yang punya kehendak” apakah lapang atau sempit rezeki kita. Maka memintalah, berdoalah dan berharaplah agar Allah berkenan dan menghendaki agar rezeki kita luas. Seperti kata Allah dalam Al-Quran

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapapun yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki itu). 
Seshungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman” (QS. Ar-Ruum [30]:31) 

“Dan tidakkah mereka mengetahui Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi sipa yang dikehendaki-Nya ? 
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman”
(QS. Az-Zumar [39]:52) 

Mencari kekayaan itu mudah bila kita mengejar Sang Pemiliki Kekayaan. Bila kita mau berdaoa dan meminta, bila kita yakin dan mampu meyakinkan Allah bahwa kita pantas diamanahi dunia. Allah akan menyediakan segala sesuatunya yang kita pinta.

Dan Allah menyediakan waktu untuk kita dan Allah memerintakan kita pula untuk meminta pada-Nya, bahkan Allah merasa malu untuk tidak mengabulkan doa siapa saya yang mau berdoa pada-Nya. 

“ Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon pada Ku. 
Maka hendaknya mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al-Baqarah [2]:186) 

Rasulullah saw. bersabda: 
Sesungguhnya Allah swt. Maha Pemalu dan Maha Mulia. Allah malu menolak permintaan hamba-Nya yang telah berdoa memohon pada-Nya 

dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang soleh dan menambahkan (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya (QS. As-Syuura [42]: 26) 

Kejarlah kekayaan dengan mendekati Allah. Pemilik semua kekayaan. Tapi, ketika kekayaan diraih dengan melupakan Allah, maka apa yang telah diraih dan apa yang telah digenggam akan berbalik menjadi kesombongan dan kehinaan. 

Mungkin beginilah nasib meraka yang orientasi terakhirnya berburu nama besar dan popularitas semata. Setelah semua teraih dan setelah semua terengkuh, ia menjadi gamang. Seolah hidup berakhir sampai disitu. Itu sebabnya tidak sedikit orang kaya yang hidupnya jauh dari ketenangan. 

Dekatilah Allah, dan rasakan kalau kita memiliki Allah sebagai Sang Maha Pemilik kehidupan ini. Bisa jadi kita akan merasakan beberapahal jika kita mampu melakukannya. 

PERTAMA : Berkecukupan. 
Boleh jadi hidup kita biasa saja, tapi kita menikmati kehidupan kita tersebut, hidup terasa lebih indah. Karena kita terhindar dari keserahaan. 

KEDUA : Ketenangan. 
Orang-orang yang tidak matrealistis, orang yang tidak berorientasi kepada duniawi semata, maka mereka menjalani hidup dengan wajar. Dan mereka tidak akan menempuh jalan pintas, yang cendrung menghalalkan segala cara. 

KETIGA : Sukses itu sendiri. 
Allah tidak akan segan-segan member bila Allah menilai kita sudah layak memegang amanah kekayaan dan kekuasaan dunia. Kekayaan dan kesuksesan yang diraih tampa melalui jalan-Nya, sesungguhnya adalah kekayaan semu kan kesuksesan yang palsu. Dan dihadapannya terbentang kehampaan. 

INGAT…!!! Kesombongan dan kelupaan akan nikmat Allah akan kembali dan kembali lagi menghilangkan apa yang sudah dimiliki, apa yang sudah digenggam. Kesombongan dan kufur nikmat mampu membinasakan segalanya. Merasa cukup dengan apa yang sudah diberikan Allah adalah sebuah kekayaan yang tak terhingga. Karena inilah bentuk syukur kita kepada pemberian-Nya, dan Allah akan melipat gandakan nikmatnya untuk hamba-Nya yang pandai bersyukur.