(
HIKMAH ) ISLAM KEKUATAN UNTUK TEGAR DI DALAM KEHIDUPAN - Kehidupan
manusia di dunia ini tidak akan terlepas dari ujian, karena ujian adalah
sunnah Allah, sebagaimana yang ditegaskan dalam firman-Nya: "Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami
telah beriman," sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami
telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui
orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut: 2--3).
Bagaimanapun
kufurnya manusia kepada Allah Sang Penciptanya, hal itu tidaklah akan
mengurangi kekuasaan Allah dan kerajaannya. Bukankah orang yang kufur
tidak bisa keluar dari alam Allah ini?
Bukankah dia tidak bisa
keluar dari sunnatullah di alam ini? Bahkan walau manusia hanya
bergantung pada dirinya sendiri, itu tidak membuat mereka keluar dari
kekuasaan dan kerajaan Allah.
Bukankah tubuh, diri, jiwa dan
akal serta apa yang ada pada mereka masih merupakan ciptaan Allah?
Bagaimanapun kufurnya manusia, hal itu tidak merubah status Allah
sebagai Sang Pencipta.
Jadi, sudah selayaknya kita sebagai kaum
muslimin, untuk berserah diri kepada Allah. Marilah kita berusaha dan
berbuat dalam rel-rel yang ditentukan Allah. Dan hendaknya kepada Allah
semata kita berharap dan berdoa. Gunakanlah ilmu pengetahuan yang
diberikan Allah kepada kita sebagai sarrana dan alat untuk mencapai itu
semua. Janganlah kita mempertuhankan ilmu pengetahuan, karena ia memang
bukan tuhan. Tapi ia adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan
Ketahuilah, bahwa jika kita berlepas diri dari ketaatan kepada Allah
Sang Pencipta, kita pasti akan terjerumus kepada ketaatan kepada selain
Allah. Maka adalah wajar kalau kehinaan selalu menimpa kita, karena kita
sudah menjadi budak dari makhluk ciptaan Allah. Padahal seluruh makhluk
dihadapan Allah adalah sama. Apakah pantas kita menundukkan dan
merendahkan diri kita diMasih kurangkah kejahatan yang terjadi di depan
mata kita untuk membuktikan bahwa manusia butuh pengendali jiwa dari
Sang Pencipta? Bukankah kejahatan dan kekejian itu timbul dari dorongan
jiwa yang kotor? Terus kenapa kita selalu mengabaikan ajaran Islam yang
merupakan solusi dan pengendali yang handal bagi jiwa manusia? Bahkan
dalam tatanan bernegara kita selalu memarjinalkan agama. Timbul rasa
takut, seolah-olah Islam adalah momok yang sangat menakutkan. Ketahuilah
saudaraku hal ini timbul bukan karena Islam itu hantu yang menakutkan,
tapi hal itu timbul dari kepicikan dan kesempitan pandangan terhadap
Islam.
Kita telah terlalu jauh dari jalan yang ditentukan oleh
Pencipta kita, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita merasa lebih tahu
tentang diri kita dan permasalahannya, padahal kita tidak tahu. Kita
merasa bisa padahal kita tidak bisa. Kita merasa kuasa padahal tidak
mampu apa-apa. Kecongkakan manusia sudah tidak terhingga. Kerusakan di
muka bumi terjadi dimana-mana. Semua akibat ulah manusia. Renungkanlah
firman Allah yang artinya:
"Telah nampak kerusakan di muka darat dan
di laut akibat perbuatan tangan manusia, (hal itu) agar Allah merasakan
kepada mereka aebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)."
Agama mulai disingkirkan
sedikit-demi sedikit dari inti kehidupan. Manusia mulai merasa tidak
butuh akan aturan Allah Sang Pencipta. Padahal manusia tidak bisa lepas
dari ketergantungan dan kebutuhan akan nikmat, karunia dan rahmat Allah
Subhanahu wa Ta'ala.
Tiada sekutu bagi Allah. Dialah yang
memiliki kerajaan langit dan bumi. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
SAW adalah utusan Allah. Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepadanya, kepada shahabat dan kepada kerabatnya.
0 komentar:
Posting Komentar